Infodesaku-BOGOR - Media Online semakin menguasai informasi dunia.
Pengunjung Perpustakaan menurun, pengusaha koran terancam gulung tikar.
Teknologi yang semakin cangih, mudah dan cepat mengakses informasi
membuat masyarakat beralih ke perpustakaan online yang lebih efektif dan
efisien.Hal ini tentu saja berdampak pada menurunnya jumlah
pembaca buku dan media cetak (koran) terancam gulung tikar. Ditambah
lagi, kelak Pemerintah akan memberlakukan pembatasan kertas dalam rangka
menekan penebangan pohon guna pelestarian hutan. Seperti yang terjadi
pada tahun 2011 lalu, Media cetak terancam bangkrut karena tidak
tersedianya bahan kertas akibat pelaksanaan moratorium.
Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Ferry Adnan mengakui jumlah
pengunjung ke perpustakaan Kabupaten Bogor yang berada di Jalan Bersih
Cibinong, rata-rata 30 pengunjung dalam satu hari.
“Tentu saja
jumlah masyarakat yang mengunjungi perpustakaan mengalami penurunan
dibandikan dua tahuan lalu yang buisa mencapai 70-an sehari. Perlu ada
terobosan laiun untuk memicu minat masyarakat datang ke perpustakaan,”
kata Ferry Adnan, Jum'at (8/11/2013)
Sementara, Pustakawan madya Kota Bogor Siti Juniarsih, menuturkan
tahun ini, Perpusataan yang masih menggunakan sistem manual tidak lagi
diminati pengunjung terutama pelajar dan mahasiswa. Hingga bulan
November 2013 ini pengunjung di Perpusataan Kota Bogor di Jl. Juanda,
tak kurang dari 500 orang.
Dirinya menduga, rendahnnya pelajar mengunjungi perpustakaan di
antaranya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga hampir
setiap pelajar memiliki akses langsung mendapatkan informasi atau data
yang dibutuhkan melalui internet.
“Dari ponsel saja pelajar sudah bisa melihat dunia, itu hal yang
terkecil. Belum lagi ketika mereka buka laptop dengan jaringan internet,
itu juga yang membuat minat baca di kalangan pelajar sangat rendah,”
katanya, Jum'at (8/11/2013).
Penyebab lain, lanjut dia, sampul buku yang ada di perpusataan atau
di toko buku dinilai kurang atraktif hingga tak mampu menyedot minat
baca. “Jika dilihat di toko buku, banyak siswa sedang membaca. Tapi
yang mereka baca itu hanya komik,” katanya.
Sebab itu, lanjut dia, tak heran perpustkaan ini mirip gudang, sepi
dari pengunjung. “Sampai awal November ini pengunjung ke peputakakn Kot
Bogor tak lebih dari 500 orang, artinya setiap harinya yang datang cuma
satu sampai dua orang saja,” ujarnya.
Survey Pengguna Internet Di Indonesia
Pada tahun 2013,
jumlah pengguna Internet aktif di Indonesia mencapai 74 Juta orang. Hal
ini berdasarkan Riset Indonesia Internet Survey 2013 oleh Merketeers
bersama MarkPlus Insight, pada bulan Oktober 2013.
Survey tersebut menyimpulkan pengguna internet mencapai 74 orang
atau 28 persen populasi Indonesia. Di tahun 2015 nanti, jumlah pengguna
internet diperkirakan melewati 100 juta orang.
Sebagian besar
pengguna internet merupakan Netizen asli. Sebutan Netizen adalah untuk
menggambarkan orang yang menghabiskan hidupnya di dunia maya lebih dari
tiga jam setiap hari.
Riset yang sama menunjukkan bahwa semua kalangan menikmati internet.
Hampir separuh dari Netizen di Indonesia merupakan pengguna internet
muda berusia di bawah 30 tahun, sedangkan 16 persen adalah para Netizen
berusia di atas 45 tahun. Selain itu hampir 95 persen dari Netizen
merupakan pengguna internet melalui perangkat mobile seperti ponsel
pintar.
Sebelumnya, pengguna Internet aktif di Indonesia pada 2012 mencapai
63 juta orang atau sekitar 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia,
demikian hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII).
"Hasil survei kami menunjukkan penetrasi Internet terhadap populasi
penduduk tidak hanya terjadi di pulau Jawa tapi merata di wilayah
Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur,"
kata Kepala Departemen Pendaftaran Internet Nasional APJII, Valens
Riyadi, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/12/2012) lalu. (RED)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda