Media Tradisional Masih Diminati Masyarakat

Infodesaku I Bogor - Media tradisional sebagai saluran dalam menyampaikan pesan, ternyata masih diminati masyarakat. Terbukti, masyarakat Kecamatan Leuwiliang antusias menyaksikan pagelaran Wayang Golek di Lapangan Kecamatan Leuwiliang, Sabtu (30/11).
Di tengah perkembangan zaman, informasi menjadi kebutuhan pokok masyarakat dewasa ini. Berbagai saluran komunikasi pun semakin berkembang, mulai dari media modern seperti media elektronik, media cetak, dan media on line, menjadi pendamping sehari-hari setiap orang. Namun hal tersebut tidak berarti menyingkirkan media-media tradisional yang sudah digunakan sejak zaman kerajaan. Salah satunya adalah wayang golek, yang kerap digunakan sebagai media penyampai pesan-pesan sosial dan kebijakan pemerintah pada zamannya.

Bagi masyarakat perkotaan mungkin media tradisional wayang golek sudah terlupakan, namun tidak bagi masyarakat lainnya. Wayang golek masih diandalkan oleh masyarakat selain sebagai sebuah pertunjukan hiburan juga sebagai saluran komunikasi yang efektif. Hal ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, selain untuk menghibur masyarakatnya, media tradisional seperti ini masih dianggap efektif untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah.

Masa'an (38) warga Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, mengaku antusian menyaksikan seni budaya sunda ini. Selain bisa menhibur, ia juga mengaku banya pesan-pesan moral yang disampaikan oleh dalang pada pagelaran wayang golek.

"Saya senang kesenian ini masih bisa dilestarikan hingga kini. Ketika tahu akan diselenggarakan kegiatan seperti ini saya langsung datang. Selain bisa menyaksikan dalang Iwa Wiwaha memadu wayang, saya juga bisa dapat pesan-pesan mengenai kebijakan pemerintah daerah", terang Mas'an.

Kemudian Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik (KIP), Diskominfo Kabupaten Bogor, Erwin Suriana, mengatakan yang namanya penyebar luasan informasi selama ini orang tertuju pada media modern seperti televisi, radio, baliho, internet dan lain-lain. Ternyata ada juga masyarakat yang cenderung tertarik pada media-media tradisional, umpanya melalui reog dan wayang golek sebagai saluran komunikasi interaktif. Ini juga digunakan untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pembangunan.

"Yang kita bina, pertunjukan rakyat ini terutama dari sisi penyampaian informasinya. Legalitasnya adalah peraturan menteri komunikasi dan informatika Republik Indonesia. Lambat laun ini akan dikembangkan supaya nantinya media yang digunakan untuk menyampaikan informasi di Kabupaten Bogor lengkap", paparnya.

Di sini, tambah Erwin, ada juga lomba reog, ini adalah bentuk pelestarian seni budaya di Kabupaten Bogor. Masalah anggaran, ini adalah partisipasi masyarakat yang dibantu pemerintah daerah, jadi sebetulnya anggarannya tidak besar karena masyarakat turut aktif pada kegiatan ini. Tapi yang penting itu adalah efektifitas dari kegiatan ini dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat. Jadi walaupun sederhana yang penting adalah efektif. Syukur-syukur tahun depat kita bisa ikut sertakan pada pekan informasi tingkat nasional.

Anang Sujana, Ketua FK Metra, menjelaskan, intinya kita mencoba melestarikan budaya sunda yang semakin kesini semakin terlupakan. "Kedepannya ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan, selain menyelenggarakan kesenian-kesenian lainnya, seperti reog, sandiwar sunda, calung dan lain-lain", ungkapnya.

Pagelaran wayang golek ini diselenggarakan Forum Komunikasi Media Tradisional serta Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor. Selain menyelenggarakan pagelaran Wayang Golek oleh Dalang Iwa Wiwaha, terdapat juga lomba kesenian reog yang diikuti 14 kelompok. Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun KORPRI ke-42 tingkat Kabupaten Bogor. (Rido)