 |
| Add caption |
Infodesaku | Pasangkayu,Matra - Demi mensukseskan
perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di kabupaten paling utara Sulawesi Barat (Sulbar) ini,
KPU Mamuju Utara (Matra) mulai melakukan deteksi dini terkait hal- hal yang mungkin saja bisa
merusak wibawa perhelatan tersebut.
Salah satu yang menjadi fokus utama bagi KPU Matra, yakni adanya potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan antara Sulbar dan Sulteng, saat hari pemilihan nanti.
Salah satu anggota KPU Matra Harlywood menyampaikan bahwa potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan sangat rentan terjadi sebab penduduk dikedua wilayah yang berbeda tersebut sangat intens berinteraksi.
" Semisal di wilayah Lalundu Sulteng, penduduknya sering sekali ke wilayah Kecamatan Tikke Raya (kecamatan yang berbatasan dengan Lalundu.red) begitupun sebaliknya, bahkan terkadang ada yang memiliki KTP Matra tapi bekerja di Lalundu" terangnya, Rabu 10 Juni.
Untuk mengantisipasi mobilisasi massa tersebut, pihaknya meminta petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) diwilayah perbatasan benar- benar bekerja sesuai aturan dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, dalam artian PPDP harus benar- benar teliti dalam menentukan seorang penduduk Matra atau bukan.
Bahkan kata Harlywood pihaknya telah mewanti- wanti para PPS yang berada diwilayah perbatasan agar senantiasa mendampingi PPDP dalam melakukan pemutakhiran data pemilih.
" Kami juga meminta PPDP senantiasa berkoordinasi dengan kepala desa (kades) setempat agar, kades tidak asal mengeluarkan legalitas kependudukan kepeda orang yang baru datang kewilayahnya"ujarnya.
Kekhawatiran mengenai potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan ini juga dilontarkan oleh Ketua Bawaslu Sulbar Busran, kata dia wilayah perbatasan Matra dan Sulteng menjadi salah satu titik fokus pengawasannya.
" Saya menghimbau kepada Panwaslu agar benar- benar mengawasi proses pemutakhiran data pemilih diwilayah perbatasan, jangan sampai kecolongan yang bisa membuat masalah besar nantinya" imbuhnya. Has/A.Asw.
Salah satu yang menjadi fokus utama bagi KPU Matra, yakni adanya potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan antara Sulbar dan Sulteng, saat hari pemilihan nanti.
Salah satu anggota KPU Matra Harlywood menyampaikan bahwa potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan sangat rentan terjadi sebab penduduk dikedua wilayah yang berbeda tersebut sangat intens berinteraksi.
" Semisal di wilayah Lalundu Sulteng, penduduknya sering sekali ke wilayah Kecamatan Tikke Raya (kecamatan yang berbatasan dengan Lalundu.red) begitupun sebaliknya, bahkan terkadang ada yang memiliki KTP Matra tapi bekerja di Lalundu" terangnya, Rabu 10 Juni.
Untuk mengantisipasi mobilisasi massa tersebut, pihaknya meminta petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) diwilayah perbatasan benar- benar bekerja sesuai aturan dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, dalam artian PPDP harus benar- benar teliti dalam menentukan seorang penduduk Matra atau bukan.
Bahkan kata Harlywood pihaknya telah mewanti- wanti para PPS yang berada diwilayah perbatasan agar senantiasa mendampingi PPDP dalam melakukan pemutakhiran data pemilih.
" Kami juga meminta PPDP senantiasa berkoordinasi dengan kepala desa (kades) setempat agar, kades tidak asal mengeluarkan legalitas kependudukan kepeda orang yang baru datang kewilayahnya"ujarnya.
Kekhawatiran mengenai potensi mobilisasi massa diwilayah perbatasan ini juga dilontarkan oleh Ketua Bawaslu Sulbar Busran, kata dia wilayah perbatasan Matra dan Sulteng menjadi salah satu titik fokus pengawasannya.
" Saya menghimbau kepada Panwaslu agar benar- benar mengawasi proses pemutakhiran data pemilih diwilayah perbatasan, jangan sampai kecolongan yang bisa membuat masalah besar nantinya" imbuhnya. Has/A.Asw.
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda