Terbaru :
Home » , » Seren Taun Sedekah Bumi 2013 Desa Purwa Bakti Bogor

Seren Taun Sedekah Bumi 2013 Desa Purwa Bakti Bogor

Diposkan Oleh infodesaku Tanggal 3 Des 2013 | 14.58

Infodesaku ǀ Bogor - Purwabakti memiliki arti “purwa” wiwitan ( pertama atau awal ) “ Bakti “  berarti sebuah pengabdian “Purwabakti“ awal dari sebuah pegabdian. Sebagai hamba manusia berkewajiban mengabdi pada Sang Khaliq/Sang pencipta, sebagai “Somah” ( Rakyat ) berkewajiban mengabdi pada Pemerintah  (Raja), pengabdian kepada kedua orang tua, guru dan mertua,( Guru, Ratu Wanga Tua, Karo ), terlebih lagi pengabdian
terhadap diri sendiri, sebagai sebuah bentuk  penghargaan terhadap waktu, menciptakan sebuah kedisiplinan terhadap semua aturan yang berlaku baik aturan yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Cermin budaya yang adiluhung masih nampak di lestarikan di desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, ajen warisan budaya bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat desa yang di pimpin oleh Mulyadi,

Waisan ajen budaya yang acap kali terdenger pada penghujung tahun adalah sedekah bumi yang dirangkai dengan ritual seren taun, tidak setiap kelompok, atau komunitas kampung/desa melakukan hal itu. Sedekah bumi yang merupakan ungkapan rasa syukur dan terimakasih atas apa yang telah di dapat dari bumi, hasil pertanian atau sejenisnya, peternakan, perikanan dan lain sebagainya, meskipun yang di dapat tidak seperti yang di harapkan, sedekah bumi dan seren tahun tetap dilaksanakan. Ibu pertiwi dan Bapak Buana, kalimat-kalimat simbolisma  itulah yang masih terdengar di daerah-daerah atau desa-desa yang masih memiliki hamparan sawah dan kebun yang hijau terbentang. Sedekah bumi dan seren taun yang dilaksanakan di Desa Purwabakti  kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor mendapat dukungan dari beberapa desa tetangganya, Desa Ciasmara dan Desa cibunian.

Mulyadi Kepala Desa Purwabakti mengungkapkan sedekah bumi dan seren taun di desanya bukanlah hal yang baru dan bukan pula hal yang mengada-ada, tetapi adalah gaya hidup masyarakat yang turun temurun yang tak boleh hilang dengan alasan apapun, ungkapan rasa syukur yang di wujudkan dalam ritual adat, kumpul bersama segenap masyarakat esensinya adalah menjalin tali silaturahmi, yang didalamnya terkandung pendidikan moral, tentang bagai mana menghargai orang lain, menghargai sesama mahluk baik mahluk yang tampak terlihat maupun mahluk yang tidak terlihat, papar kepala desa yang juga praktisi budaya ini. Ditambahkanya lagi dengan adanya acara itu diharapkan warganya menjadi manusia yang pandai bersyukur dan mengabdi, figure ibu dilambangkan olehnya sebagai sosok yang mewakili sang pencipta, bila ibu ridho atas atas apa yang kita lakukan maka ridho sang pencipta pasti diperolehnya. Bumi merupakan perlambang ibu, Indung anu ngandung Bapa anu ngayuga ini berarti sebuah perencanaan masa depan. Dalam pengertian manusia dan alam saling ketergantungan dan wajib  kita untuk mesnsyukuri agar keterikatan lebih dekat. Air, angin, batu, matahari.
 dengan lugas kalimat itu menggelinding dari bibir kepala desa Purwabakti.

Dikesempatan yang sama, Agus Suyatna Kasi Komunikasi budaya Disbudpar Kab Bogor, menyampaikan  ucapan terimakasihnya kepada kepala desa Purwabakti serta seluruh pihak yang telah bahu-membahu mengadakan rangkaian acara sedekah bumi dan seren taun hingga berjalan sesuai rencana. Kami dari dianas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor merasa sangat terbantu dengan adanya acara semacam ini ungkapnya, kewajiban pemerintah untuk merepon dan memfasilitasi acara-acara seperti ini
Ditambahkannya lagi keprihatinan Agus pada sisi bahasa, bahasa sunda yang sudah nyaris hilang penggunaannya di masyarakat sunda, terlebih lagi bagi yang tinggala diperkotaan, pihak kami sangat terbantu dan menyambut baik acara ini. Di kesempatan yang sama pula Ronny Kapolsek Cibungbulang – Pamijahan mengatakan pada Infodesaku, pihaknya selalu siap mensukseskan rangkaian acara meski dengan keterbatasan personil, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama menjaga ketertiban dan keamanan agar acara yang sedang berlangsung berjalan lancara dan tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.   Di tambahkannya lagi ini adalah momen penting yang memang seharusnya terus dilakukan agar budaya tatar sunda tidak hilang di tanahnya sendiri, upaya seperti ini memang perlu agar generasi muda tau badayanya yang begitu luhur, hal itupun di dukung oleh Ana. S personil Koramil Pamijahan.
Persiapan yang dilakukan kurang dari satu bulan itu melibatkan seluruh elemen masyarakat secara utuh dimulai muda dan mudi, salah satunya adalah Baris Kolot.
Baris kolot adalah sekelompok orang yang selalu memegang ajaran pepatah turun temurun dari nenek moyangnya, yang memeberikan keikhlasan dalam perjalan perjuangan kehidupan yang di sebut pula Motekar” Moro Tekad Karuhun”.
Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari pada kamis malam tanggal 28/11/13 melakukan rangkaian kegiatan syukuran di aula desa Purwabakti. Diikuti oleh tokoh masyarakat, pemuda/I.
Hari kedua Ziarah ke patilasan Raden Jayasakti (Eyang Waringin) di Kampung purwabakti dilanjut mengambil air dari Sumber mata air (hulu cai) dari cai kahuripan.
Malam sabtu Acara dilanjut dengan kegiatan ruatan wayang golek menghadirkan kidalang Kobot basri dari kampung cipining Cigudeg Bogor.
Hari sabtu  ngadugel munding (pemotongan sapi) yang bermakna symbol kenapa harus sapi… karena dengan harapan dengan pemotongan sapi tersebut sapikiran, saidiologi…
Malam hari dilajut ke pentas seni Sunda bobodaran yang dihadiri oleh artis sunda yang akrab di panggil Ohang, pencak silat dari Tunas Mekar Leuwiliang diperagakan oleh yang paling muda hingga paling tua usianya hingga 95 tahun yakni ma Una. Calung dari cianten bogor.
Pada puncak acara yang dilaksanakan minggu 01 Desember 2013 adalah arak-arakan dondang yang diprediksi hanya 53 dondang ternyata mencapai 73 dondang, belum lagi arak arakan hasil bumi, seperti pisang, singkong. Trubug dan lain lain.
Bambang Sumantri selaku pengsonsep acara menuturkan mengemblikan rasa memiliki bahwa tanah sunda ini memiliki adat dan budaya serta tradisi yang disebut seren taun sedekah bumi, dimana menyerahkan syukuran dan ungkapan terimakasih, artinya taun yang telah dialalui artinya bentuk kembali dibuka taun yang baru dengan keselamatan baik dunia maupun akherat.
Terlepas dari hasil bumi yg disedekahkan pada acara tersebut memiliki pilosopi bergagi baik manusianya alamnya dan penciptanya.
Yg terlibat Pemuda 3 desa, Desa ciasmara diketuai oleh Juliam Riana, purwabakti Dadang Gandaradan desa cibunian kang Juen dengan wajah berbinar mereka berharap kegiatan seupa akan selalu terulang setiap tahun dengan kesan yang mendalam seperti yang dirasakannya pada acara tahun ini.( Red )


Bagikan Melalui :

Posting Komentar

Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda

 
BERANDA | PEMBANGUNAN | POLITIK DAN HUKUM | KRIMINAL | TRAGEDI | NASIONAL | PASANG IKLAN | KONTAK KAMI
Copyright © 2010. infodesaku - Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang