Infodesaku I Mamuju - Beberapa jenis proyek di pelabuhan Belang-Belang, antara lain: (1) Proyek pengerukan dermaga pelabuhan sebesar 36 Miliyar; (2) Proyek pembangunan 5 unit rumah dinas senilai 1,20 Miliyar dan pembuatan taman senilai 1,8 Miliyar dikerjakan oleh kontraktor lokal yang hingga kini tidak diketahui rincian spesifikasinya. Pemiliknya (Anca) berdomisili di Tasiu, Kecamatan Kalukku.
Tim Investigasi Majalah Infodesaku melakukan kunjungan ke lokasi pelabuhan dan menemui Kepala Bagian KTU, sebab Pimpinan UPP tidak berada di tempat, sedang melakukan kunjungan ke Bandung. Sementara Kepala UPP yang lama, yakni Rahmat Dalu dimutasi ke Sinjai provinsi Sulawesi Selatan.Berdasarkan informasi yang ditemui di lapangan, Rahmat Dalu selaku kepala UPP yang lama hingga saat ini belum bersedia melakukan serah terima fisik kepada pejabat baru sehingga ruangkantornya masih terkunci.
Dari hasil investigasi proyek pembuatan taman belum selesai 100% dan Pengerukan dipelabuhan belang belang juga belum selesai 100% serta 5 unit Rumah dinas diduga adanya "permainan" dengan pihak kontraktor. Besarnya angka proyek menimbulkan kecurigaan dan indikasi adanya tindak korupsi di belakangnya. Dugaan ini diperkuat dengan "menghindarnya" beberapa pihak yang coba ditemui dan dimintai klarifikasinya oleh wartawan, termasuk Bendahara yang bernama Muliyadi. (*)
Tim Investigasi Majalah Infodesaku melakukan kunjungan ke lokasi pelabuhan dan menemui Kepala Bagian KTU, sebab Pimpinan UPP tidak berada di tempat, sedang melakukan kunjungan ke Bandung. Sementara Kepala UPP yang lama, yakni Rahmat Dalu dimutasi ke Sinjai provinsi Sulawesi Selatan.Berdasarkan informasi yang ditemui di lapangan, Rahmat Dalu selaku kepala UPP yang lama hingga saat ini belum bersedia melakukan serah terima fisik kepada pejabat baru sehingga ruangkantornya masih terkunci.
Dari hasil investigasi proyek pembuatan taman belum selesai 100% dan Pengerukan dipelabuhan belang belang juga belum selesai 100% serta 5 unit Rumah dinas diduga adanya "permainan" dengan pihak kontraktor. Besarnya angka proyek menimbulkan kecurigaan dan indikasi adanya tindak korupsi di belakangnya. Dugaan ini diperkuat dengan "menghindarnya" beberapa pihak yang coba ditemui dan dimintai klarifikasinya oleh wartawan, termasuk Bendahara yang bernama Muliyadi. (*)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda