![]() |
Add caption |
Syukri dan Sainul ditolong oleh seorang nelayan di Kecamatan Bambalamotu Matra,Kamis 11 Juni sekira pukul 13.00 wita, saat terombang-ambing diatas lautan dengan hanya mengandalkan sebuah jerigen sebagai alat bantu mengapung. Mereka terombang- ambing selama tiga hari tanpa makan dan minum.
Meski masih dalam keadaan lemas, Syukri yang saat diwawancara oleh awak media, dengan suara yang sayu mencoba menceritakan kejadian yang dialaminya. Kata dia, saat itu KM Titian Muhibah memang over muatan, ada sekitar 100 orang lebih yang menumpang dikapal yang berbobot 5 gros ton (GT) tersebut.
Tidak ada badai ataupun ombak, kapal tersebut tiba- tiba saja terbalik dan tenggelam, semua penumpang panik dan berusaha menyelamatkan diri masing- masing. Dalam kondisi yang panik ia berhasil menemukan sebuah jerigen sebagai alat tumpuan mengapung. Jerigen itulah yang membawa ia dan Sainul hingga mendekati perairan Bambalamotu.
" Dalam kapal itu banyak anak- anak juga pak,kemudian beberapa kendaraan seperti motor, juga ada mesin katinting. Selama terombang- ambing dilaut, kami hanya minum air laut untuk melepas haus" cerita Syukri, Jumat 12 Juni.
Sementara itu Hasman, nelayan yang menemukan mereka menceritakan bahwa kala itu ia dan beberapa rekannya sedang berada di rumponnya, tiba- tiba ia melihat dua orang yang sedang terapung meminta tolong, ia dan rekannya kemudian segera menolong kedua orang tersebut yang kemudian diketahui bernama Syukri dan Sainul.
Setelah bermalam semalam dirumponnya, pada pagi hari Jumat 12 Juni, Hasman kemudian langsung membawa kedua orang tersebut ke Pasangkayu untuk selanjutnya diserahkan kepada instansi yang berwenang.
" Waktu saya menemukan mereka, kondisinya sangat memperihatinkan, wajahnya terlihat lemas, mungkin karena sudah lama terapung dilaut tanpa makan dan minum" ujarnya.
Setelah didata oleh pihak BPBD Matra, Syukri dan Hainul akhirnya dijemput oleh pihak keluarganya masing- masing. Keluarga yang menjemput tak sanggup menahan tangis ketika melihat keduanya, suasan harupun sempat terjadi.
" Jadi keduanya sudah kami kembalikan kepada keluarga mereka masing- masing, untuk selanjutnya dibawa kekampung halamannya di Kamansi, dan Kalukku, Mamuju" terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Matra Samsir. Has/A.Asw.
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda