Infodesaku | Cibinong, Bogor
Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah berupaya dan fokus menjaga dan melestarikan lingkungan, salah satunya dengan membuat lima juta lubang resapan biopori,di Lapangan Tegar Beriman, Rabu (22/04). Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, serta dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional tingkat Kabupaten Bogor tahun 2015.
Bupati Bogor, Nurhayanti mengungkapkan, gerakan pembuatan
lubang resapan biopori di Kabupaten Bogor, bukan kali pertama dilakukan. Akan
tetapi sejak tahun 2013 kegiatan ini rutin dilakukan bahkan tidak kurang dari
100.000 lubang biopori telah dibuat oleh semua pemangku kepentingan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bogor, TNI, Polri, perusahaan, ormas dan penggiat lingkungan
lainnya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan kita bersama
terhadap bumi dan lingkungan kita. Dengan mengusung tema yang dikeluarkan
United Nations Environment Programme yakni It’s Our Turn To Lead. Dalam hal ini
kiranya kita sama-sama sependapat bahwa tema ini perlu terus menerus
disosialisasikan secara intensif untuk mengingatkan kita semua, bahwa sudah
saatnya kita menjadi garda terdepan dalam upaya menyelamatkan bumi ini,” tutur
Bupati yang akarab disapa Yanti itu.
Lebih lanjut ia memaparkan, saat ini pertumbuhan ekonomi,
laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta terbatasnya ketersediaan
Sumber Daya dan Energi langusng maupun tidak langsung. Telah meningkatkan
ekploitasi Sumber Daya Alam yang kurang berwawasan lingkungan, mendorong
penggunaan energi tidak terbarukan secara berlebihan. Hal ini tentunya
potensial mengancam kelangsungan hidup umat manusia di bumi kita tercinta.
Mengingat kerusakan lingkungan saat ini sudah banyak terjadi antara lain
ditandai meningkatnya pencemaran lingkungan, bencana alam, kekeringan, banjir
dan perubahab iklim. Hal ini disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak peduli
terhadap lingkungan.
“Selainpencemaran sungai, pencemaran akibat aktivitas ilegal
seperti pertambangan emas tanpa ijin dan pengolahan aki bekas skala rumah
tangga juga menjadi tantangan yang belum dapat sepenuhnya kami kendalikan. Oleh
karena itu kami akan fokus terhadap beberapa program yang berkaitan dengan
kepedulian lingkunga, yakni pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan,
perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam (SDA),rehabilitasi dan pemulihan
cadangan SDA, peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan lingkungan
hidup, pengendalian polusi,” tukasnya
Sementara itu,Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar sangat mengapreasi kegiatan 5 juta
pembuatan lubang resapan biopori yang bertepatan dengan hari bumi, karena
komitmen Pemerintah Pusat dalam usaha penyelamatan air serta lingkungan hidup
karena kalau di lihat dari konsepnya program ini membawa air masuk ke badan air
bawah permukaan air yang bisa menahan banjir serta erosi.
"Dalam program nasional kita akan membuat 500 ribu lubang biopori secara bertahap di sekitaran sungai ciliwung,dan kepada Gubernur DKI Jakarta serta Jawa Barat kita meminta 100ribu,namun di Kabupaten Bogor mencanangkan 5 juta,saya sangat mengapreasi nya karena bumi bukanlah warisan nenek moyang kita,melainkan titipan untuk anak cucu kita,ketika kita menggunakan seluruh isi yang ada di bumi,kita juga wajib menjaganya,untuk masa depan anak cucu kita nanti."Ujarnya
"Dalam program nasional kita akan membuat 500 ribu lubang biopori secara bertahap di sekitaran sungai ciliwung,dan kepada Gubernur DKI Jakarta serta Jawa Barat kita meminta 100ribu,namun di Kabupaten Bogor mencanangkan 5 juta,saya sangat mengapreasi nya karena bumi bukanlah warisan nenek moyang kita,melainkan titipan untuk anak cucu kita,ketika kita menggunakan seluruh isi yang ada di bumi,kita juga wajib menjaganya,untuk masa depan anak cucu kita nanti."Ujarnya
Siti juga mengutarakan bahwa negara juga berkewajiban
menyediakan lingkungan yang bersih untuk rakyatnya. Apalagi pemerintah,
lanjutnya, tengah mendorong pengelolaan hutan dan seluruh lingkungan agar
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Yang paling penting adalah penyelamatan lingkungan lokal, sebab menangani lingkungan ada dasar ilmunya dengan tidak mengenyampingkan lingkungan global. Karenanya, persoalan lingkungan yang berkelanjutan bukan semata-mata untuk saat ini saja, tapi juga untuk kehidupan mendatang," Tandasnya.
"Yang paling penting adalah penyelamatan lingkungan lokal, sebab menangani lingkungan ada dasar ilmunya dengan tidak mengenyampingkan lingkungan global. Karenanya, persoalan lingkungan yang berkelanjutan bukan semata-mata untuk saat ini saja, tapi juga untuk kehidupan mendatang," Tandasnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berharap, kesadaran
dan perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat dibutuhkan
saat ini, masyarakat bisa melakukan di antaranya membuat lubang resapan biopori
untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dari dampak perubahan lingkungan.
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda