Infodesaku | Mamuju Utara -Pertamina menegaskan
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dilarang keras melayani pembelian
bensin bersubsidi jenis premium yang menggunakan jerigen. Pelarangan itu
dilakukan karena melanggar peraturan yang sudah ditetapkan dan menjaga
keselamatan bersama. Dan Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No 15
tahun 2012 tentang harga jual eceran dan pengguna jenis BBM tertentu.
"Dengan melayani pembelian dengan jerigen maka SPBU telah melanggar aturan
dan juga tidak safety, apalagi jerigen terbuat dari plastik. Bensin dapat
terbakar karena panas. Baik itu panas knalpot, udara, dan api. Peraturan
Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2012 baru terbit hari ini. Peraturan itu Menjelaskan
secara detail tentang konsumen pengguna. “SPBU tidak diperbolehkan melayani
jerigen.".Namun SPBU Pasangkayu bukan saja Pengisian Bensin jenis Premium
tapi juga Pengisian BBM jenis solar seperti tampak di sorotan camera wartawan
Infodesaku yang diabadikan tanggal 10-11 Oktober-2014.
Masyarakat sangat mengharapkan pihak
terkait dapat menyikapi Penyebab terjadinya kelangkaan BBM serta Tingginya
Harga BBM di eceran di kabupaten Mamuju utara. Salah satu pedangan BBM Eceran
mengatakan harga BBM di ambilnya dari SPBU juga tidak sesuai standar harga
sehingga pihak pengoplosan BBM menjual kepada pengecer senilai Rp. 7000
perliternya dan pihak pengecer menjual ke masyarakat senilai 8000 hingga 10.000
perbotolnya.
Berdasarkan keluahan masyarakat wartawan
Infodesaku mengadakan pemantauan di SPBU pasangkayu selama 2 (dua) Malam. Dan
Pengisian BBM bersubsidi memakai jergen ini dilakukan pada tengah malam mulai
dari pukul 01 dini hari hingga pukul 3.00 wita. Dan mekanisme penjualan BBM
bersubsidi memakai jergen ini ada 3 kategori : (1) pengoplos dengan mengunakan
kendaraan oven cap yang berisi 50 Jergen, (2). Pelansir yang mengunakan
kendaraan roda dua dengan kapasitas 3 Buah jergen, (3) pengisian jergen jinjin
(2 jergen berbagai ukuran mulai jergen 10 liter hingga 20 liter).
Dalam pengisian jergen ini ada yang
memiliki surat rekomendasi dan ada yang tidak mengunakan tergantung bagaimana
melakukan negosiasi dengan pengelola SPBU Pasangkayu.
Dikabupaten Mamuju utara hanya terdapat
1 unit SPBU sehingga masyarakat yang penguna BBM bersubsidi hanya dapat
berharap pada SPBU tersebut. Terlebih Bupati Mamuju utara IR H.AGUS AMBO DJIWA
Belum lama ini turun melakukan sidak di SPBU Pasangkayu terkait adanya laporan
masyarakat kalau kelangkaan BBM Bersubsidi adalah faktornya akibat maraknya
pengisian jergen. Sehingga SPBU sering kehabisan BBM.
Dari penelusuran wartawan inpos
berdasarkan pengakuan pengemudi DN 8099 EB bahwa BBM yang dibelinya melalui
SPBU pasangkayu dengan mengunakan rekomendasi dari Dinas ESDM Kabupaten mamuju
utara,lalu menjualnya ke penampung di kecamatan lalundu,kabupaten
Donggala,provinsi Sulawesi tengah. Menurutnya dengan menjual kepenampung dan
pengecer di Kecamatan lalundu jauh lebih menguntungkan dari pada menjual ke
pengecer yang ada di kabupaten Mamuju utara.
Padahal BBM Bersubsidi ini diambil di
SPBU Pasangkayu dan yang menikmati adalah Provinsi sulteng ini sudah dinilai
tidak tepat sasaran karena seharusnya untuk kebutuhan warga pasangkayu dan
masyarakat yang melintas di jalur trans Sulawesi. Pengisian memakai jergen
mendapat kebijakan dari pihak pemerintah daerah karena untuk memudahkan para
nelayan mendapatkan BBM serta penguna BBM untuk penerangan tapi dalam
penyalurannya tidak berdasarkan azas dan manfaat karena disamping BBM
bersubsidi dijual ke perusahaan yang seharusnya memakai BBM Non Subsidi juga
diduga disalahgunakan untuk meraih keuntungan yang banyak dengan menjual ke
penampungan BBM bersubsidi di kecamatan Lalundu Sulawesi tengah.
Aparat kepolisian selalu berjaga jaga di
SPBU Pasangkayu dan terdata semua yang mengisi memakai jergen adalah pemegan
Rekomendasi, tapi apakah dalam penyalurannya juga di awasi….??? Tentu kalau
tidak menguntungkan Bisnis sebagai penyalur/pengoplosan, tentu kendaraan
pengangkut jergen sebanyak 50 jergen per mobil ini tidak akan bertambah banyak.
Dan pihak kepolisian sudah pernah menangkap penyelundup BBM Bersubsidi tersebut
namun tidak membuat efek jera dan terkesan malah bertambah banyak.
Andai pengisian BBM bersubsidi memakai
jergen ini dibatasi maka dipastikan SPBU Pasangkayu tidak pernah kehabisan
stock BBM dan kalau ini terus dibiarkan maka akan bertambah banyak penyalur
yang memakai kendaraan oven cap terus bermunculan karena keuntungan mengiurkan
dan dugaan SPBU Pasangkayu cukup terbantu dengan pengisian jergen karena mampu
menghabiskan (DO-nya).
| Andi Yusuf/A. Aswan
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda