Infodesaku | Garut - Harga sayuran di sejumlah pasar di Kabupaten Garut merangkak naik. Bahkan sebagian komoditas kenaikannya hingga 300%.
Harga tomat di Pasar Guntur Ciawitali dan Pasar Mandalagiri misalnya, berkisar Rp4.000-Rp7.000 per kilogram. Padahal sepekan sebelumnya, harganya masih di bawah Rp4.000 per kilogram.
“Empat hari lalu, saya beli tomat di Pasar Ciawitali Rp6.000 per kilogram. Ada juga yang lebih mahal dari itu, tapi tergantung jenis tomatnya,” kata Nurtanti (31), warga Tarogong Kidul, Minggu (5/1/14).
Salah seorang pedagang Pasar Guntur Ciawitali, Pipin mengakui adanya kenaikan harga komoditas sayuran belakangan ini. Terutama harga tomat dan cabe merah.
Harga tomat secara eceran masih bervariasi antara Rp4.500-Rp5.000 per kilogram. Sedangkan harga cabe merah sudah mencapai Rp26.000-Rp30.000 per kilogram. Sedangkan jika dibeli borongan, tomat dihargai sekitar Rp3.500 per kilogram, dan cabe merah Rp23.000 per kilogram.
Sementara di tingkat petani, kendati masih bervariasi, harga tomat mengalami kenaikan hampir mencapai tiga kali lipat.
Menurut Ade Sukandi (59), pengusaha sayuran warga Cikajang, kenaikan harga tomat dan sejumlah sayuran lain terjadi sejak sepekan terakhir. Namun diakuinya, harga tomat masih berada di bawah harga pada periode musim yang sama tahun lalu yang sempat mencapai sekitar Rp8.000 per kilogram.
“Sekarang, beli langsung ke petani di kebun juga harganya tak sama. Tapi tetap harganya naik, antara Rp4.000-Rp4.500 per kilogram. Bisa jadi ke depan harganya terus naik, tapi kemungkinan takkan melewati Rp7.000 per kilogram,” kata Ade.
Ade menduga, kenaikan harga tomat serta sejumlah sayuran lain dipicu faktor cuaca. Sehingga terjadi kelangkaan produk sayuran di sejumlah sentra pertanian.
Senada dikemukakan petani sayuran lainnya, Ejen Jenal yang juga Kepala Desa Cikajang. Dia memperkirakan kenaikan harga tomat masih akan terus berlangsung hingga beberapa minggu ke depan karena masa panen di Garut masih cukup lama.
Kendati kondisi ini sudah biasa dialami petani, fluktuasi harga sayuran, termasuk tomat, tetap saja membingungkan petani. (*)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda