“Bupati Bogor memerintahkan kepada setiap Camat agar
melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan”, kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi
(Kadiskominfo) Kabupaten Bogor, Tb. Luthfie Syam usai melaksanakan Rakor Pemda
pada Kamis (2/1/2014) kemarin.
Hal ini dalam rangka menyikapi peresmian Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) dan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang secara
seremonial diresmkikan Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) pada Selasa (31/12/2013) di Istana Kepresidenan Bogor.
“Melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan ini, saya
tidak ingin mendengar ada para pekerja yang tidak terlindungi. Saya juga tidak
mau mendengar adanya laporan bahwa rakyat kurang mampu ditolak oleh rumah sakit
dan tidak bisa berobat karena alasan biaya”, kata SBY dalam pidatonya Selasa
(31/12/2013) lalu.
Selain masalah kesehatan, masih menurut Luthfie, dalam rakor
pemda tersebut Bupati juga memberikan perhatian kepada sektor pendidikan dengan
menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor agar
rencana biaya pendidikan SMA gratis bagi yang tidak mampu dapat terlaksana
dengan baik. Ia mengatakan bahwa biaya pendidikan untuk satu tahun adalah Rp 4
Juta/ siswa, sementara bantuan dari dana BOS Rp 1,1 juta/tahun dan bantuan dari
Provinsi Jawa Barat Rp 1,2 Juta/tahun, serta kemampuan APBD Kabupaten Bogor Rp
500 ribu hingga Rp 700 ribu per siswa untuk satu tahun.
“Oleh karena itu, kekurangan dari dana tersebut, Bupati
ingin semua direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, termasuk masalah
ketersediaan ruang belajar berupa kelas agar diselesaikan pada 2014”, tandas Luthfie.
Secara garis besar, rapat koordinasi yang dihadiri Bupati
Bogor, Rachmat Yasin, Wakil Bupati Bogor, Nurhayanti, Sekretaris Daerah
(Sekda), Adang Suptandar, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Camat
se-Kabupaten Bogor ini merupakan evaluasi dan persiapan untuk pelaksanaan visi
mewujudkan Kabupaten Bogor sebagai Kabupaten termaju se-Indonesia.
Luthfie menerangkan bahwa kemajuan suatu kabupaten diukur
dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang didalamnya terdapat 3 hal, yakni
pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
“Selain itu, Bupati Bogor berharap kemampuan daerah harus
maju, baik dari segi PAD, APBD, laju LPE dan pendapatan perkapita masyarakat.
Hal tersebut bisa tercapai dengan meningkatkan pelayanan publik yang ramah dan
tanpa biaya”, pungkas Luthfie. (*)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda