Terbaru :
Home » , » Akibat Kemarau, Permukaan Sungai Cimanuk Tinggal Satu Centimeter

Akibat Kemarau, Permukaan Sungai Cimanuk Tinggal Satu Centimeter

Diposkan Oleh infodesaku Tanggal 27 Jun 2015 | 10.16

Infodesaku | Garut - Kemarau menyebabkan sejumlah sungai dan anak sungai di Garut mengalami penyurutan debit air secara drastis. Sungai Cimanuk contohnya, mengalami penurunan debit air sampai sekitar 98 persen.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, Uu Saepudin, mengatakan biasanya ketinggian permukaan air Sungai Cimanuk di Pintu Sungai Cimanuk di Kecamatan Bayongbong mencapai 90 centimeter.

“Tetapi hari ini tinggi permukaan Sungai Cimanuk mencapai 1 centimeter saja. Artinya suplai air dari hulu-hulu sungai tinggal sedikit sekali. Tidak bisa dipastikan sampai kapan ini bisa bertahan,” kata Uu, Jumat (26/6).

Karenanya, Uu mengatakan membuka lebar-lebar pintu air ke Daerah Irigasi Cimanuk sehingga seluruh airnya masuk ke saluran irigasi. Kini, aliran di Daerah Irigasi Cimanuk masih normal dengan debit air 1.700 liter per detik.

Sebelum sampai ke pintu Daerah Irigasi Cimanuk, katanya, aliran air Sungai Cimanuk sudah dimasukkan ke pintu Daerah Irigasi Baranangsiang sebanyak 600 liter per detik dan Daerah Irigasi Cadas Gantung sebanyak 150 liter per detik.

“Semuanya dipakai untuk saluran irigasi secara maksimal. Makanya, permukaan air Sungai Cimanuk tinggal tersisa 1 centimeter. Suplai air di sungai ini tergantung pasokan dari hulu di Pegunungan Papandayan,” katanya.

Bendung Copong yang tengah dibangun, katanya, mendapat suplai air tambahan dari sejumlah cabang atau anak sungai Cimanuk. Karenanya, cadangan air masih tersedia walaupun pada batas memprihatinkan.

“Padahal musim kemarau baru beberapa minggu. Nanti ke depannya lihat saja, apakah cadangan air di hulu sungai masih bisa mengalirkan air ke Sungai Cimanuk atau tidak,” katanya.

Jika debit air di daerah irigasi menipis, ucap Uu, pihaknya akan mengatur penyaluran air secara berkala dan bergantian ke seluruh lahan pertanian. Dengan demikian, semua sawah akan kebagian air walau sedikit.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut, Edi Muharam, mengatakan sejumlah daerah di Garut mulai dilanda kekeringan. Bahkan dikhawatirkan hal ini akan mengakibatkan terjadinya rawan pangan.

Menurut Edi, dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut, terdapat sekitar 15 kecamatan yang terancam kekeringan. 15 kecamatan ini bahkan juga terancam dilanda rawan pangan akibat para petaninya mengalami gagal panen.

Dari 15 kecamatan yang paling berpotensi kekeringan akibat kemarau, ujarnya, sebagian besar berada di wilayah utara Garut yang merupakan daerah tadah hujan, di antaranya Kecamatan Baluburlimbangan, Malangbong, Cibiuk, Cibatu, dan Selaawi.


Sedangkan di bagian selatan Garut, kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Caringin, Mekarmukti, Bungbulang, Pakenjeng, dan Cikelet. | BAKTI
Bagikan Melalui :

Posting Komentar

Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda

 
BERANDA | PEMBANGUNAN | POLITIK DAN HUKUM | KRIMINAL | TRAGEDI | NASIONAL | PASANG IKLAN | KONTAK KAMI
Copyright © 2010. infodesaku - Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang