Replika Fosil gajah yang diperkirakan berusia 200.000 hingga 800.000 tahun tersebut akan manjadi daya tarik warga untuk melihat dari dekat.
“Kami sudah upayakan sehingga replika fosil gajah purba bisa mulai dipajang pada pergantian tahun, harapannya warga bisa menyaksikan dari dekat sambil manyaksikan hiburan lainnya pada malam pergantian tahun, untuk selanjutnya replika tersebut akan berada sebelah gedung Sasana Bakti ” ujar Kepala DPPKKI Slamet Pamuji didampingi Kasi Sejarah Kepurbakalaan Setya Pujiono.
“Replika fosilnya sudah dirangkai dan ditata posisi penempatannya sehigga lebih reprensantatif,” tandasnya.
Sejatinya, fosil gajah purba Purba Elephas Hysudrindicus yang asli dipajang di aula utama museum Geologi Bandung. Ditemukan di Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora pada bulan Maret 2009 itu dipajang di aula utama museum. Fosil gajah diperkirakan berusia 200.000 hingga 800.000 tahun. Pihak Museum Geologi menyerahkan replika fosil gajah purba ke Pemkab Blora. Replika diterima Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora Slamet Pamuji itu selanjutnya dibawa ke Blora.
Tim peneliti yang terdiri dari Fachroel Aziz, Iwan Kurniawan, Dadang dan Gert Dirk van den Bergh menemukan fosil gajah purba yang diperkirakan berusia sekitar 200.000 hingga 800.000 tahun tersebut.
Temuan Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung ini merupakan penemuan fosil gajah purba terlengkap selama 100 tahun terakhir dan fosilnya pun relatif utuh.
Badan Geologi bersama Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sepakat menyatakan temuan ini sebagai aset nasional milik bangsa Indonesia.
“Untuk mengoptimalkan pelayanan informasi pariwisata, kami akan libatkan biro wisata yang ada di Blora,” imbuhnya.(sumb.DPPKKI Blora | tg). | Aras.
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda