Infodesaku
ǀ Sulbar - Bencana tanah longsor masih mengancam Beberapa Ruas jalan
poros seperti Ruas Jalan Trans Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan sulawesi
Tengah, Gorontalo serta sulawesi Utara, Begitu Pula dengan Ruas Jalan
penghubung Kabupaten Polewali Mandar (Polman)–Mamasa dan Tanah Toraja. Warga yang melewati jalur ini
sangat waspada dan berhati hati.
Karena tanah di daerah ini menjadi pemicu utama terjadinya tanah longsor. Apalagi daerah ini merupakan daerah pegunungan. Kondisi ini ditambahkan saat ini memasuki musim hujan. “Kalau kami warga sini sudah tidak asing lagi dengan tanah longsor. Karena musibah ini hampir
tiap tahun terjadi di sini,” kata warga Anreapi,
Menurutnya Amir (33), tanah longsor sering terjadi di daerahnya sepertinya sudah menjadi langganan setiap tahun saat musim hujan. Sehingga dirinya tidak merasa heran lagi dengan kejadian tanah longsor. Terlebih, bagi pengguna jalan, khususnya sopir angkutan rute
Polewali– Mamasa. Meski demikian, kondisi tersebut mestinya tidak dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Provinsi Sulbar Dan Pemerintah Pusat. Walaupun masyarakat maupun pengguna jalan sudah terbiasa menghadapi situasi diwilayah rawan longsor itu tersebut.
bukan tidak mungkin, longsor yang kerap terjadi saat hujan sangat membahayakan jiwa manusia. Bahkan juga bagi warga yang bermukim di sekitar pegunungan yang rawan longsor, tetapi nyawa pengguna jalan yang melintas juga terancam akibat kondisi jalan yang nyaris putus. Warga setempat mengaku selalu dihantui rasa takut. Namun, tidak ada pilihan lain, karena mereka memang bermukim di wilayah rawan longsor itu.“ walaupun sering dihantui rasa takut saat hujan,
Seperti yang terpantau "infodesaku", sedikitnya ada sekitar 20 titik longsor yang terjadi antara perbatasan Polewali dan Mamasa ini. Namun,dua titik longsor terparah di wilayah Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, dan Desa Matande Kecamatan Messawa. Sebab, longsor yang
terjadi di wilayah itu menutup seluruh ruas jalan. dan pepohonan yang tumbang dari atas gunung.Menurut masyarakat setempat pemerintah mestinya sudah mengantisipasi kondis itu. karena hal ini sudah Sering terjadi setiap tahun, tetapi dibiarkan begitu saja. Oleh Pemerintah
harusnya memikirkan apa yang akan dilakukan agar tidak lagi terjadi longsor,” katanya.
Peristiwa tanah longsor di sepanjang jalan Polewali – Mamasa tersebut tidak hanya dirugikan oleh warga setempat. Tetapi juga sopir-sopir angkutan yang melintas. Mereka terpaksa harus merugi dua kali lipat karena tertahan longsor. Kerugian itu ditimbulkan karena harus membuang waktu untuk menunggu sampai jalan dibuka hingga berjam-jam. “Seharusnya kita sudah sampai dan menjemput penumpang yang ada di Mamasa, tapi karena tertahan longsor, kita ketinggalan penumpang,” katanya. Selain itu, kendaraan juga nyaris rusak karena beberapa
material longsor yang berada di tengah jalan yang belum sempat tergusur oleh alat berat.
(Andi Y)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda