Infodesaku I Samarinda - Aktifitas pertambangan di palaran mendapat sorotan, dari warga dalam hal reklamasi pasca tambang, serta dampak socialnya pada masyarakat di sekitar pertambangan.
Hal tersebut diungkapkan Ormas Komandan KOBRA ( Komando Bela Negara) wilayah palaran Sumantri Sigit.W kepada wartawan infodesaku “ Secara kelembagaan serta kami sebagai anak bangsa sangat miris melihat daerah kami, ada perusahaan pertambangan PT.INSANI BARA PERKASA yang berlokasi di simpan pasir, dalam hal menjalankan aktifitasnya, mereka menggunakan jalan umum, yang sepatutnya sudah melanggar aturan UU RI tentang Pertambangan, di samping juga lokasi yang sudah di tambang, tidak di adakan penghijaun kembali, secara otomatis akan memberikan dampak kelingkungan warga, efeknya banjir akan datang” Ungkapnya.
“ Dalam hal ini sepatutnya instansi terkait baik dinas pertambangan Samarinda harus selektif melihat perusahaan yang memperdulikan lingkungan hidup, begitupun Badan Lingkungan Hidup sebagai instansi menyoroti perusahaan tambang yang nakal, sinergitas perlu kita kedepankan dalam hal pembangunan, agar lingkungan dapat di nikmati generasi yang akan datang” Ucapnya lagi
Lain halnya salah satu warga palaran Sirat kepada media ini “ Perusahaan tambang batu bara di palaran, kebanyakan tidak memperhatikan dampak sosialnya ke masyarakat,reklamasi pasca tambangnya hanya berpikir jangka pendeknya, istilahnya habis manis sepah di buang “ Ucapnya (Hs.jaya/Andi Yusuf-infodesaku)
Hal tersebut diungkapkan Ormas Komandan KOBRA ( Komando Bela Negara) wilayah palaran Sumantri Sigit.W kepada wartawan infodesaku “ Secara kelembagaan serta kami sebagai anak bangsa sangat miris melihat daerah kami, ada perusahaan pertambangan PT.INSANI BARA PERKASA yang berlokasi di simpan pasir, dalam hal menjalankan aktifitasnya, mereka menggunakan jalan umum, yang sepatutnya sudah melanggar aturan UU RI tentang Pertambangan, di samping juga lokasi yang sudah di tambang, tidak di adakan penghijaun kembali, secara otomatis akan memberikan dampak kelingkungan warga, efeknya banjir akan datang” Ungkapnya.
“ Dalam hal ini sepatutnya instansi terkait baik dinas pertambangan Samarinda harus selektif melihat perusahaan yang memperdulikan lingkungan hidup, begitupun Badan Lingkungan Hidup sebagai instansi menyoroti perusahaan tambang yang nakal, sinergitas perlu kita kedepankan dalam hal pembangunan, agar lingkungan dapat di nikmati generasi yang akan datang” Ucapnya lagi
Lain halnya salah satu warga palaran Sirat kepada media ini “ Perusahaan tambang batu bara di palaran, kebanyakan tidak memperhatikan dampak sosialnya ke masyarakat,reklamasi pasca tambangnya hanya berpikir jangka pendeknya, istilahnya habis manis sepah di buang “ Ucapnya (Hs.jaya/Andi Yusuf-infodesaku)
Posting Komentar
Silahkan Anda Beri Komentar Pada Berita Ini, Sebagai Penyemangat Kami Dalam Memberikan Berita Terbaik Untuk Anda